Mahasiswa Uji Swab PCR di Kampus

[:en]


Mahasiswa Fakultas Kedokteran Uhamka melakukan uji swab PCR (polymerase chain reaction), di kampus. Uji swab dihelat sebelum mahasiwa melakukan kuliah tatap muka. Tujuannya, sebagai salah satu upaya mencegah penularan Covid-19. Sekaligus melengkapi penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Kuliah tatap muka juga baru bisa dilakukan tiap pekan. Tiap mahasiswa, satu per satu, dilakukan uji swab yang dipimpin Ketua Satgas Covid-19 FK Uhamka, dr. Ismaily Fasyah MKed SpTHT-KL. Setelah pemeriksaan, mahasiswa menunggu beberapa waktu untuk mengetahui hasilnya.

Hasil uji swab PCR diperiksa di Laboratorium penelitian Fakultas Kedokteran Uhamka (Biosafety Level 2), dengan melibatkan dosen-dosen FK Uhamka yang ahli dalam bidang biomolekuler. Bila hasilnya negatif, maka mahasiswa yang bersangkutan berhak mengikuti perkuliahan.

“Setiap mahasiswa perlu dipastikan tidak tertular dan tidak menulari,” ujar dr. Ismaily, melalui rilisnya, Rabu 20 Januari 2021.

dr. Ismaily melakukan tes usap pada mahasiswa.

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden menggandeng FK Uhamka untuk melakukan tes usap PCT bagi pegawainya KSP. “Untuk teknis pengambilan tes usap dilakukan di RS Islam Cempaka Putih, sedangkan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction)-nya dilakukan di Laboratorium penelitian Fakultas Kedokteran Uhamka (Biosafety Level 2), dengan melibatkan dosen-dosen FK Uhamka yang ahli dalam bidang biomolekuler,” papar Dekan FK Uhamka, Dr dr Wawang S Sukarya Sp.OG (K) MARS, MH.Kes.

Dr dr Wawang memaparkan, dosen-dosen FK Uhamka yang terlibat yakni Kepala Program Studi Sarjana Kedokteran dr Endin Nokik Stujanna, yang mendapat gelar PhD nya di Tsukuba University Jepang. Untuk pengambilan tes usap di RS. Cempaka Putih (Mitra Jejaring RS Pendidikan FK Uhamka) dilakukan oleh dosen FK Uhamka yang bertugas di rumah sakit tersebut.

“Di laboratorium FK Uhamka pemeriksaan di komandani ahli biomolekuler Dr Erlin Listiyaningsih MKes dan dr Rini Latifah seorang dokter spesialis Mikrobiologi Klinik,” katanya.

Selain itu, Dr Erlin Listyaningsih memiliki pengalaman dalam bidang biomolekuler karena pernah bekerja di proyek Naval Medical Research Unit 2 (NAMRU-2), dan di Pusat Penelitian di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta. Sedangkan dr Rini Latifah, SpMK, selain sebagai dosen FK Uhamka juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium rumah sakit khusus paru di RS Paru Dr M Goenawan Partowidigdo di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kantor Staf Presiden memberi hibah Real Time PCR Thermal Cyber Mini 8 dengan spesifikasi peralatan Imunologi dan Mikrobiologi RNA Preanalytical Systems untuk FK Uhamka.

Dr. dr. Wawang S. Sukarya, menyampaikan pihaknya tak hanya berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang professional. “Namun, kami turut pula melakukan aksi kemanusiaan untuk Indonesia dalam peran serta mendukung kebijakan pemerintah,” papar Pengurus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat.

Secara berkelanjutan, lanjut Ketua PB Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia ini, pihaknya juga memberi pelbagai edukasi pada masyarakat luas. Salah satunya, menggelar Seminar Daring: Menilik Sars Cov2 Dari Sisi Agama, Biomolekular dan Epidemiologi.

Terkait penanganan Covid-19 di lingkungan kampus, pihaknya juga menyediakan sarana prasana. Di antaranya, menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air mengalir dengan sabun, pencuci tangan berbasis alkohol yang disediakan di pelbagai lokasi strategis.

“FK Uhamka juga melakukan pembersihan lingkungan kampus secara rutin. Khususnya handle pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard, dan fasilitas lain yang sering tersentuh tangan,” kata Awang, yang juga aktif di Konsil Kedokteran Indonesia.

Bahkan, sambungnya, FK Uhamka memastikan makanan yang tersedia di kampus merupakan makanan sehat dan telah dimasak sampai matang. Tak hanya itu. Dosen FK Uhamka turut pula menangani pasien Covid-19 secara langsung, yang bertugas di rumah sakit. “Salah satunya, di RS TNI Suyoto,” jelasnya.

Mereka yang bertugas di sana, di antaranya, Wakil Dekan III, dr. Leli Hesti Indriati.

Terkait petugas yang turun langsung menangani pasien di rumah sakit, bahkan tak hanya berasal dari FK Uhamka. Melainkan dari pelbagai fakultas di Uhamka. Antara lain, Farmasi dan SKM. Ada pula dari alumni Fakultas Farmasi.

Di antara petugas itu, Rita Manurung dan Leu Sarif dari Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyakat Uhamkadan Dedy, S. Farm alumnus Farmasi Uhamka. Dr. Wawang yang juga Ketua PB Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (PB AFKSI), mengatakan para lulusan FK Uhamka memang berkomitmen melakukan kegiatan untuk kepentingan masyarakat.

“Tanggung jawab kami tak hanya mencetak dokter unggul, namun juga bermanfaat untuk masyarakat dengan kepedulian membumikan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini.[:]